Astrofotografi
merupakan salah satu bagian dari teknik fotografi yang banyak diminati oleh
para fotografer. Astrofotografi adalah seni fotografi yang menjadikan berbagai
benda langit sebagai objeknya, seperti planet, bulan, galaksi, dan
bintang-bintang. Salah satu tema foto astrofotografi yang sangat populer adalah
“Milky way”. Milky way atau bisa juga disebut Bima Sakti adalah galaksi spiral
yang besar dan memiliki tipe Hubble SBbc yang di dalamnya terdapat 200-400
milyar bintang.
Milky Way di depan rumah |
Lalu
bagaimana cara memotret Milky way ? Dalam artikel ini saya akan menjelaskan
bagaimana cara memotrot Milky way bahkan dengan persiapan yang cukup minim.
· Peralatan
Yang Dibutuhkan :
1.
Kamera
dengan Pengaturan Manual
Karena untuk mendapatkan foto Milky Way kita
harus memotret pada malam hari, sehingga kita akan memerluka kamera dengan
pengaturan manual agar dapat mensetting exposure sesuai dengan kebutuhan.
2.
Lensa
Alat kedua yang kita butuhkan adalah
lensa. Lensa yang sangat dianjurkan untuk memotret Milky way adalah lensa Wide
/ lensa lebar, karena dengan focal length lebar kita bisa mendapatkan ruang gambar
yang luas agar dapat memotret Milky way secara keseluruhan. Akan tetapi jika
tidak memungkinkan maka dapat menggunakan lensa kit.
3.
Tripod
Tripod dibutuhkan karena kita akan memotret
pada malam hari sehingga kita nantinya akan menggukan shutter speed lambat. Untuk
mencegah guncangan pada kamera yang akan mengakibatkan gambar menjadi blur,
maka kita akan memerlukan tripod tersebut.
4.
Smartphone
Smartphone akan kita gunakan sebagai
flash untuk menerangi bagian foreground, dan juga untuk membantu kita menemukan
letak Milky way.
· Menentukan
Tempat dan Waktu
Untuk dapat memotret Milky way, kita
harus menentukan waktu dan tempat yang tepat. Milky way akan terlihat jauh lebih
bagus pada sekitar bulan Maret s/d
Agustus,
dan juga ketika bulan akhir dan bulan baru karena langit akan terlihat lebih
bersih dari polusi cahaya.
Untuk penentuan tempat, pilihlah tempat
yang minim polusi cahaya. Tempat populer untuk memotret Milky way adalah dari
atas gunung, karena selain minimnya polusi cahaya, juga kita bisa mendapatkan
foreground yang bagus. Akan tetapi kita juga dapat memotret Milky way di tempat
lain seperti pantai, tengah sawah, atau bahkan didepan rumah asal dengan
catatan hanya terdapat sedikit polusi cahaya.
· Langkah-Langkah
Memotret Milky Way
1.
Menentukan
Kapan dan Dimana Milky Way Muncul
Cara
termudah untuk menentukan waktu dan arah munculnya Milky way adalah dengan
menggunakan bantuan aplikasi yang dapat di install secara gratis di smartphone
kita. Aplikasi yang saya gunakan adalah “Star Walk 2”, aplikasi tersebut dapat
di install secara gratis di android, lalu kita hanya perlu mensetting lokasi
kita dan melihat pada pukul berapa Milky way akan muncul.
2.
Mensetting
Kamera
-
Gunakan mode manual atau mode “M”
-
Gunakan aperture terkecil yang ada
dikamera agar terdapat lebih banyak cahaya yang masuk
-
Gunakan shutter speed lambat untuk
mendapatkan lebih banyak cahaya. Tapi hindari menggukan shutter speed lebih
dari 30s karena akan membuat bintang tampak sedikit bergaris sehingga terlihat
seperti gambar star trails
-
Gunakan rentan ISO 800 – 1600 karena
pada kondisi minim cahaya kita memerlukan ISO yang tinggi, tapi apabila kita
menggukan ISO lebih dari 1600 maka akan terdapat noise lebih banyak pada gambar
-
Aktifkan fitur Noise Reduction untuk
mengurangi noise yang terdapat pada hasil foto akibat penggunaan ISO yang
tinggi
-
Gunakna focal length terlebar yang
terdapat pada lensa kita, apabila menggunakan lensa kit, pada pakailah focal
length 18mm agar mendapatkan ruang foto yang luas
-
Gunakan manual fokus serta atur pada
focus infinity. Apabila pada kamera tidak terdapat fitur tersebut, maka dapat
dilakukan dengan cara mengarahkan kamera pada sumber cahaya terjauh, lalu atur
ring fokus secara manual hingga fokus (cahaya menjadi kecil dan tajam)
· Tips-Tips
1.
Gunakan
lensa Wide
Gunakan lensa Wide
untuk mendapatkan ruang gambar yang luas
2.
Gunakan
Remote Shutter / Timer
Gunakan remote shutter
untuk menghindari blur akibat guncangan saat tangan menekan shutter. Atau dapat
juga menggukan timer pada kamera
3.
Gunakan
Format RAW
Gunakan format RAW, karena meskipun
ukuran foto yang dihasilkan format RAW lebih besar dari JPEG, tetapi hal
tersebut akan memudahkan kita pada saat post editing. Format RAW menyimpan
lebih banyak data dari pada format JPEG